JellyPages.com

Thursday 16 April 2009

BERMUTU PROJECT FOR MERAUKE

Workshop BERMUTU di Kabupaten Merauke

Pilot BERMUTU merupakan program Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan-Depdiknas bekerjasama dengan World Bank (Kabupaten Merauke dan menjadi salah satu kabupaten dari 5 kabupaten terpilih untuk tahun 2007). Kuatnya komitmen dan rencana aksi Bupati sebagai pemimpin daerah dalam meningkatkan percepatan pendidikan di Kabupaten Merauke, menjadi nilai tambah positif dalam penilaian pemilihan 5 kabupaten yang terlibat di Pilot BERMUTU. Sebagai Kabupaten yang dipercaya untuk melaksanakan program tersebut, Kabupaten Merauke sangat berbangga hati sekaligus secara serius mempersiapkan dengan sungguh-sungguh setiap langkah yang akan dilaksanakan. Ada 2 hal penting yang menjadi fokus penanganan pilot BERMUTU yaitu Peningkatan Kualifikasi - Sertifikasi Guru dan Pengangkatan – Penempatan Guru. Untuk ke-dua hal tersebut, Bupati Kabupaten Merauke menyatakan siap dan mendukung sepenuhnya.
Keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke dalam menindak lanjuti Pilot BERMUTU dapat dibuktikan dengan telah terbentuknya Gugus Kerja Daerah melalui SK Bupati no 86 tahun 2007. Keterlibatan berbagai komponen Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke dan unsur-unsur terkait seperti Komisi Pendidikan DPRD, Badan Perencanaan Daerah, Dinas Pendidikan, Kantor Departemen Agama, Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah, perwakilan PGRI, perwakilan Pengawas, perwakilan Kepala Sekolah dan perwakilan Yayasan Pendidikan Sekolah Swasta dalam Gugus Kerja Daerah dan 2 Tim Teknisnya, diharapkan dapat memberikan angin segar bagi penanganan permasalahan pendidikan khususnya yang terkait dengan guru di Kabupaten Merauke.
Sesuai dengan data yang ada disebutkan bahwa jumlah guru di Kabupaten Merauke yang sesuai dengan tuntutan Undang-Undang no 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yaitu S1/D4, masih jauh dari yang diharapkan. Terutama untuk guru-guru Sekolah Dasar yang berada di luar ibu kota Kabupaten. Sementara, tingkat kualifikasi S1/D4 menjadi salah satu syarat utama yang diisyaratkan menuju sertifikasi guru. Tentunya hal tersebut menjadi perhatian penting Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke untuk berupaya menangani peningkatan kualifikasi guru tersebut. Upaya penanganan yang dilakukan yaitu penandatangan MOU antara Bupati Kabupaten Merauke dengan Fakultas Kependidikan Universitas Cendrawasih untuk membuka kelas peningkatan kualifikasi bagi guru-guru dengan ijasah sederajat sekolah menengah menjadi D2 dan dari D2 menjadi D4/S1.
Berdasarkan kesepakatan mengenai proses perkuliahan, kelas dilaksanakan dengan mendatangkan dosen-dosen Fakultas Kependidikan Universitas Cendrawasih ke Kabupaten Merauke. Sehingga guru yang mengikuti program tersebut selain memperoleh beasiswa belajar dari Pemerintah Daerah, juga lebih mudah menjangkau akses pendidikan guru dengan transportasi yang lebih murah. Agar fasilitas tersebut dapat dirasakan juga bagi guru-guru yang berada di luar kota, maka Pemerintah Daerah juga membantu menyediakan fasilitas pondokan bagi guru selama mengikuti proses perkuliahan.
Bagi 5 Kabupaten Pilot telah direncanakan Quota khusus uji sertifikasi berikut tunjangan profesionalnya untuk 1000 orang guru dengan biaya sebesar Rp 2.500.000,-/orang, dari dana pusat. Maka pembaharuan data menjadi sangat penting dilakukan guna mendukung perencanaan secara berkelanjutan, terutama mendukung rencana uji sertifikasi guru secara nasional. Oleh sebab itu disebutkan pada rencana kerja Pilot BERMUTU 2007 mengenai pemetaan dan pendataan guru secara lebih detil sampai pada data individual guru, saat ini sedang diupayakan. Untuk membantu tim pendataan di Kabupaten Merauke, sebagai salah satu agenda kerja Pilot BERMUTU, pada bulan Maret 2007 telah dilaksanakan Workshop Pendataan dan Pemetaan Sekolah. Diharapkan dengan adanya validasi data semacam ini, Pemerintah Daerah dapat lebih mudahdalam pemilihan guru untuk uji sertifikasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Permasalahan penting lainnya adalah penanganan kebutuhan guru terutama guru Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil laporan pendataan, jumlah guru di kota kabupaten terjadi penumpukkan sementara di daerah sulit jangkauan mengalami kekurangan guru. Kekurangan formasi guru yang dibutuhkan disebabkan oleh beberapa kasus menunjukkan bahwa banyak guru tidak betah tinggal di lokasi tugasnya karena ketidak tersediaan fasilitas dan sulitnya akses transportasi. Sementara untuk guru di tingkat sekolah menengah terjadi pada mata pelajaran eksak yang sedikit sekali peminatnya. Hal ini tentu akan menjadi kendala serius untuk mendistribusikan guru. Dalam hal ini Pemerintah Daerah telah mengupayakan beberapa penanganan sebelumnya seperti memberikan insentif tambahan dan membentuk tim satuan tugas guru secara khusus, tetapi berdasarkan hasil pemantauan, hasil yang diharapkan belum maksimal. Kebutuhan akan perumahan dinas sudah menjadi agenda rutin pengajuan fasilitas guru terutama di daerah terpencil. Maka pada rencana kerja pilot BERMUTU, isu semacam ini menjadi prioritas penyusunan kebijakan pemerintah daerah.
Tahun 2007 ini akan dicobakan ide Bupati Kabupaten Merauke untuk mengisi formasi kekurangan guru dengan prosedur pengadaan guru baru di tingkat sekolah. Apabila sekolah telah mempunyai kandidat guru baru dari pelamarnya, maka pemerintah daerah akan mengangkat guru tersebut di sekolah tempat guru melamar. Disamping itu peran masyarakat setempat diharapkan ikut menentukan pemilihan kandidat guru tersebut. Dengan demikian, formasi kebutuhan guru dapat diisi oleh guru yang tepat sesuai dengan permintaan. Ide orisinal semacam ini akan disempurnakan dalam bentuk Keputusan Bupati yang sebelumnya diolah terlebih dahulu oleh Gugus Kerja Daerah Pilot BERMUTU. Langkah yang telah dilakukan pada Workshop ke 3 tentang Isu Kebijakan di Kabupaten Merauke, tim Gugus Kerja Daerah telah mencoba menyusun draft poin-poin penting terkait dengan penyusunan kebijakan tersebut, termasuk mengenai pendistribusian kembali guru.

No comments: