JellyPages.com

Friday 21 May 2010

"Aku suka Sunset"

Ketika aku berkumpul dengan teman komplek aku, kakak-kakak karang taruna sedang sibuk di lapangan bola volley di depan rumah aku. Mereka menyibukkan pendaftaran lomba gambar yang akan dilaksanakan di lokasi perumahan kami. Aku suka menggambar, tapi apa aku bisa ikut lomba yah, sedikit minder karena gambarku di sekolah termasuk yang biasa-biasa saja. Seingatku aku nggak pernah dipuji untuk pelajaran menggambar oleh guru. Aku tanyakan ke salah seorang kakak perempuan, apa saja persyaratannya. Hanya mencantumkan nama saja, tanpa syarat lainnya. Aku langsung meng-iyakan. Aku ingin coba. Teman mainku terheran-heran, menanyakan apa aku bisa gambar, aku cuma tersenyum.

Di sekolah ternyata teman-teman juga meributkan hal yang sama, beberpa temanku malah sudah ikut mendaftar seperti yang aku lakukan. Aku ditanya oleh teman, aku mau gambar apa, kujawab belum tahu. Lihat nanti saja ketika lomba mulai. Dan kurasakan ada sosok temanku yang mengikuti aku, siapa? Ah ... mata yang tersenyum ... menanyakan ada apa? Dia menanyakan apakah aku pasti ikut lomba itu, aku jawab iya dan menganggukkan kepala, setelah aku jawab, dia berlalu. Aku memandangi punggung mata yang tersenyum berlalu dari ruang kelas.

Hari ini minggu pagi, cerah, udara tidak terlalu panas. Rumah aku di tepi laut, dengan banyak pohon-pohon besar menaungi jalan dan rumah kami. Lingkungan yang menyenangkan. Aku sudah selesai mandi, dan memakai celana panjang putih dengan blus garis-garis coklat. Aku suka merasa nyaman, jadi aku nggak perlu bingung kan kalo mau gambar nanti. Kupersiapkan alat gambar dan segera bergegas ke tepi laut. di sana sudah banyak anak-anak berkumpul. Aku hampiri kakak karang taruna yang mendaftarkan kami, aku dan beberapa teman perempuan memperoleh alas gambar, kertas dan nomor peserta. Kami segera bergegas mencari tempat yang enak buat gambar. Tapi mataku melihat kelebat sosok yang aku kenal, mata yang tersenyum ada di situ. Rupanya dia juga ikut lomba yang sama. Aku mengikutinya dari jauh. Aku ingin menggambar dekat dengan dia, entah kenapa. Tapi dia beranjak dari tempat yang dipilih pertama. Aku juga ikut bergerak, hingga beberapa kali aku mengikuti, hingga akhirnya teman perempuan aku bilang, kita di sini aja yah, jangan pindah lagi, nanti nggak gambar-gambar. Yah aku menyerah deh. Aku gelar tikar alas duduk, dan mulai menyiapkan peralatan. Mau gambar apa yah. Alu melihat pulau di batas selat, karena cuaca cerah, tampak hijau pepohonan di atas pulau itu. Tapi aku tidak suka langit yang cerah dan terang berwarna biru. Aku bilang ke temanku, kalau aku tidak suka langit dan awan itu, aku lebih suka langit yang berwarna merah jingga seperti matahari terbenam. Temanku bilang, bayangkan aja suasana di sini dengan yang aku mau. Yah aku akhirnya aku mulai menggambar pemandangan di situ. Ada pulau, laut, perbatasan selat, perahu layar nelayan dan matahari terbenam.

Tanpa sadar, di belakang aku ada mata yang tersenyum memandangi keasyikan aku menggambar. Kemudian dia menundukkan kepalanya tepat disebelah kepala aku dan menunjukkan jarinya, bertanya apa yang sedang aku lakukan dengan laut disitu, karena menurutnya terlalu rata dan tenang. Kupandangi gambarku, iya juga. Aku kembali bertanya, seharusnya bagaimana agar lebih hidup, dia menjelaskan supaya mengisi ombak-ombak di antara benda-benda yang bergerak dan beberapa tempat lain. Mata yang tersenyum masih ada di belakang aku, dan mengamati gambar aku yang lain...hatiku tersenyum, ada rasa senang di sana. Teman yang duduk dihadapan segera mengingatkan kalau waktu terus berjalan, dan aku belum mulai mewarnai gambarku dengan cat air yang sudah aku siapkan. Seorang teman laki-laki yang lainpun menanyakan ke mata yang tersenyum, jadi gambar tidak, karena dia cape menunggu dan tidak ikut lomba. Dia menanyakan kembali ke aku, dimana dia bisa gambar. Aku menengok ke sekitar aku, tikar kami penuh, duh kecewanya padahal aku mau dia ada di samping aku. Tepat di belakang aku ada batu dan aku bilang kenapa nggak coba duduk di atas batu itu dan mengggambar disitu. Dia menurut dan aku lega, aku bisa dekat dengan dia. aku lanjutkan mewarnai gambar itu, hingga tiba kakak teman perempuanku yang menengok kami. Aku minta tolong untuk mengambil gambar dengan kamera kecilku yang sudah aku siapkan. Aku minta untuk mengambil aku dari arah depan, karena aku mau mata yang tersenyum ada dalam photo itu. Setelah kamera dikembalikan, aku tersenyum dan melanjutkan gambarku lagi. Tapi, tak berapa lama aku mendengar suara berisik di belakang aku, benar, dia merapikan semua peralatannya dan bergegas pergi, sudah selesai? aku heran dan memandanginya pergi, sedih. Tapi aku kembali tenggelam menyelesaikan gambar aku dan mengumpulkannya ke panitia.

Selang seminggu, teman di kelas ribut tentang hasil lomba gambar hari minggu itu. Aku bertanya siapakah yang menang. mereka menyebutkan nama-nama yang tidak aku kenal. Aku tanyakan juga darimana mereka tahu, teman-temanku bilang, semua gambar yang masuk finalis dipampang di tepi lapangan dekat sekolah aku. Ah, aku jadi ingin mencari gambar aku. Masuk final nggak? Pulang sekolah aku bergegas ke lapangan dan melihat 2 papan besar penuh dengan gambar-gambar. Aku cari gambar aku, dan masuk 10 besar, senangnya hatiku. Kulihat gambar laut dengan matahari sunset itu ada di situ. Dalam hati, aku berharap si mata yang tersenyum juga melihat papan ini. Aku bergegas pulang ke ruma.

Jam istirahat sudah usai, teman-2 mulai masuk ke kelas satu persatu dan aku duduk di bangku aku. Dan mata yang tersenyum datang menghampiri bangkuku, dia bilang gambar aku bagus tetapi kenapa sunset, hari itu kan cuaca cerah dan pagi hari. Aku menjawab, aku suka sunset. Dia jawab, ya udah. Aku balik bertanya, kenapa gambar dia tidak diselesaikan dan tidak dikumpulkan, aku ingin melihat hasil akhirnya. Dia cuma menjawab, aku tidak bisa menyelesaikannya. Hanya itu dan aku menatap matanya lagi. Lalu dia menawarkan menggambar sesuatu untuk aku, mau aku gambarkan yang lain? Aku bilang, boleh. Dia berjanji besok akan dibawakan gambar itu untuk aku, besok pagi dan dia berlalu dari meja aku. Aku jadi menghayal, gambar apa ya yang dia bawa besok pagi.

No comments: