JellyPages.com

Sunday 4 July 2010

Bertemu denganmu lagi

Sebentar lagi reuni sekolah, aku sudah sibuk dengan teman-temanku. Di komplekku lumayan juga jumlah teman-2 yang berasal dari sekolah yang sama. Meskipun kami melanjutkan di sekolah yang berbeda bahkan kuliah di lain kota, karena rumah orang tua kami berada dalam 1 komplek, kami masih saling komunikasi. Menyenangkan memang, teman satu sekolah dan satu lingkungan tinggal.

Aku mulai memastikan siapa saja yang akan datang, termasuk Dia yang kuliah jauh di luar kota, apakah mungkin Dia datang. Aku mulai mengingat-ingat Dia dan bagaimana Dia. Banyak yang sudah terlupakan, meskipun sering muncul dalam mimpiku, cerita-cerita masa kecilku. Banyak yang belum terjawab, termasuk keinginanku menyampaikan rasa pada Dia yang tertunda saat perpisahan sekolah dulu. Banyak yang ingin aku sampaikan, tapi dalam forum reuni semacam ini, apakah mungkin?

Aku kembali memasuki gedung sekolah lama yang tetap seperti dulu. Aku berangkat bertiga sementara teman sekomplek tempat tinggal lainnya memilih menggunakan motor ke sana. Belum banyak yang datang, kebanyakan teman-2 cowok yang aku sendiri lupa siapa itu. Aku mulai sibuk menata makanan bersama teman cewek. Satu persatu teman-temanku datang, bersalaman dan mulai bercanda. Sedikit demi sedikit aku mulai mengenali mereka lagi. Mana Dia yah? Aku belum melihatnya. Saling bertukar informasi tempat kuliah, mengingat kejadian lalu, helak tawa mulai memenuhi ruang. Tapi aku memilih sibuk mengatur hidangan. Sepertinya gelisah aku ini.

Sosok wajah dan perawakan yang aku kenal memasuki ruangan, kulihat dari sudut mata dan masih belum menatap Dia. Sepertinya Dia memang nggak mengenali aku...aku terdiam dan tetap sibuk menata hidangan. Sesekali salah seorang teman cowok mengajak bicara, menghampiri aku dan sedikit menggoda dengan menanyakan dimana aku tinggal sekarang. Aku hanya menanggapi dengan tertawa...dasar pelit informasi. Tapi memang bukan itu mauku. Hingga akhirnya salah seorang teman cowok mulai berani mengajak bicara dekat, mengikuti aku menata hidangan patungan dari teman-2 yang datang. Mulai menanyakan apa aku punya pacar atau nggak, tanya dimana rumah aku, dsb. Duh...kok ya pertanyaan pribadi begini. Beberapa kali menghampiri aku, hingga akhirnya menarik perhatian Dia. Dari sudut ruangan, Dia mulai mengamati aku, sembari bicara dengan teman-2 yang lain, matanya belum lepas dari aku. Kadang aku melempar senyum bila bertemu mata. Rupanya Dia sudah tidak mengenali aku lagi. Tentu saja, rambutku sudah tidak panjang dan tidak dikepang dua. Rok seragam berganti dengan blus dan rok selutut. Sepatu sekolah berubah menjadi sepatu berhak 7 cm. Berbeda sekali dengan aku yang Dia kenal dulu. Hingga akhirnya Dia menanyakan ke teman disampingnya siapa aku, "itu siapa?", disebutnya namaku oleh teman itu. Dia masih belum percaya, ditanyanya lagi pada teman yang lain,"itu yang pakai rok hijau dan blus putih, siapa?" Teman itu berkata yang sama. "masa? kok sexy gitu." Kulihat pandangan matanya sudah tidak mengenali aku lagi, aku seperti orang aneh dilihat begitu. Akhirnya aku semakin menyibukkan diri untuk menata hidangan di meja tengah dan tidak mengindahkan Dia. Hingga kulihat Dia dengan sengaja bercanda dengan beberapa teman cewek dan mencuri pandang ke aku. Duh, tambah sebel jadinya hati ini. Sebel karena Dia nggak mengenali aku lagi, sebel karena Dia sengaja bikin gemes..jadi tambah gelisah n nggak mood lagi deh sama acara reuni.

Benar saja, acara reuni yang digelar di teras belakang sekolah nggak aku indahkan...aku berjalan di bawah joglo dan duduk di situ, sendiri. Melihat acara dari kejauhan, memendangi teman-2 satu persatu dan akhirnya tidak aku perdulikan. Hingga usai acara, aku masih nggak paham apa maksud reuni itu. Selesai acara aku berkemas-kemas barang bawaan dan menaikkannya ke mobil teman aku berangkat tadi. Kulewatkan beberapa sesi foto bersama teman-2, aku cukup puas dengan foto dalam kameraku saja. Ada Dia dalam foto itu, dan aku menyimpannya lagi dalam tasku.

Masih ada rasa ingin menyapa, tapi apa perlu lagi. Sampai kudengar Dia berencana hendak mengunjungi komplek tempat tinggal aku. Aku kembali menunggu di depan pagar, menunggu temanku pulang dan Dia. Akhirnya kuberanikan diri bertanya langsung, "Benar kamu mau ke komplek?" Dia mengangukkan kepalanya. "Kapan?" Aku kembali bertanya, "Nantilah, aku pasti kesana kok." dia menjawab. "benar yah, aku tunggu." Aku kembali memastikan dan tersenyum lalu segera naik ke mobil temanku.

Belum jauh mobil temanku beranjak, Dia sudah hilang di balik gang kecil. Aku minta temanku untuk memutar jalan supaya melewati rumah Dia...tapi tak kulihat lagi sosok Dia di situ...dan temanku berkata, "sudah, besok kan mau ke komplek, ntar kan ketemu." Baiknya temanku ini menghibur ...

2 comments:

Anonymous said...

Sayang, aku lagi sebel dehhh
Cuman hanya bisa nulis komen,
Tulisan sayang gak muncul

Bersamaan, org2 ku tunjuk kerjakan
Project sampai detik ini tdk ada kabar

Sayang, menulisnya jam 4 pagi,
Gak bisa baca, penasaran

Sayang, kangen

adishbyyulie said...

Honey...commentnya bikin iba...
Udah baca kan sekarang...hehehe

Miss U too, sayang