JellyPages.com

Sunday 13 June 2010

Perpisahan ini ...

Usai sudah masa ujian kami, mulai ujian praktek , ujian tulis hingga ujian nasional telah dilewati. Kami mulai tak banyak yang dilakukan usai semuanya. Para guru sibuk dengan pekerjaannya, sementara kami sibuk berbincang tentang kemana kami akan melanjutkan sekolah. Dan aku, seperti teman-teman di lingkungan kami, masih bingung mau sekolah di mana. Karena kami satu area komplek akan dipindahkan. Kami tidak lagi tinggal di lingkungan tempat kami dibesarkan, kami akan dipindahkan ke area baru yang kami sendiri belum tahu itu dimana. Itu sebabnya, aku belum tahu mau sekolah di mana. Mamaku bilang, di dekat tempat tinggal kami yang baru, ada sekolah yang cukup dekat. Sebaiknya aku mendaftar ke sana. Tapi aku ingin bersama teman-temanku di sekolah yang mereka pilih, hanya saja itu jauh sekali dari tempat tinggal kami yang baru. Aku mengikuti saja anjuran mama, aku tes di tempat itu dan ternyata aku tidak masuk. Sementara untuk mendaftarkan ke sekolah negeri yang lainnya, sudah tidak bisa karena ujian serentak diberlakukan. akhirnya mama dan papa aku memutuskan untuk memasukkan aku ke sekolah di Klaten - Jawa Tengah. Kebetulan ada keluarga mama yang bisa mengasuh aku selama 1 tahun di sana, sebelum aku dipindahkan ke sekolah dekat tempat tinggal baru. ya sudah, mungkin memang aku harus ke sana.

Menjelang acara perpisahan, kami masih berlatih beberapa atraksi pangung, ada yang menari, paduan suara, drama dan sebagainya. Aku hanya mengikuti paduan suara, karena sibuk mencari sekolah, akhirnya aku sering tidak berlatih. Ada 2-3 kali kami berlatih lagu Hymne Guru, dilatih oleh guru kesenian kami. Sepertinya cukup baik, dan kami diminta mempersiapkan kostum untuk tampil di malam perpisahan. Sehelai sarung dan selendang untuk siswa putri. Wah, untuk apa yah? Kami bertanya-tanya dan masih belum mengerti.

Ada satu hal yang aku pikirkan menjelang perpisahan itu, DIA. Kalau aku pindah rumah dan sekolah, aku pasti jauh dari Dia, dan aku bingung mesti bagaimana. Aku ingin Dia tahu bila aku tidak ada di lingkungan itu lagi dan aku tidak memilih sekolah yang Dia pilih. Bagaimana memberi tahu Dia? aku masih bertanya-tanya untuk hal ini. Satu hal lagi yang ingin aku sampaikan, aku suka dia. Aku ingin pergi dengan menyampaikan hal ini ke Dia. Akhirnya aku putuskan untuk menuliskan semuanya di surat dan meletakkan suratku dalam kotak berhias pita warna biru. Sengaja aku siapkan untuk malam perpisahan sekolah.

Sore hari pukul 4 , kami diminta berkumpul di sekolah untuk make-up dan costume. Aku tiba sedikit terlambat, beberapa teman sudah siap dengan make-up tapi belum berganti costume. Segera namaku dipanggil untuk segera bersiap di make-up. Aku duduk di bangku dan mulai dihias, sama seperti teman-temanku yang lain. usai sudah kami semua di make-up, satu-satu kami berganti costume rok dari sarung yang di-ikat di bahu kami dan berikat pinggang selendang. guru Olah raga perempuan kami yang mempunyai ide tersebut. Lucu juga. Setelah selesai, kami bergegas ke gedung pertunjukkan untuk menunggu giliran kami menyanyi.

Lagu Hymne guru mengalun hikmat di suasana hening gedung pertunjukkan. Kami siswa-siswi yang lulus tahun ini, menyanyikannya hingga tak terasa beberpaa diantara kami meneteskan airmata. Usai menyanyikan beberapa lagu, kami turun panggung. Segera aku bergegas mencari teman dekat perempuan untuk menyampaikan ke Dia, aku menunggunya di belakang gedung pertunjukkan. Temanku mengiyakan, dan akupun bergegas ke belakang gedung pertunjukkan. Aku bersandar di dinding samping, menunggu Dia tiba. Tak berapa lama teman perempuanku muncul dan menyampaikan bila pesanku sudah disampaikan tapi Dia mau ke kamar kecil dulu. Aku ucapkan terima kasih, tapi aku nggak mau ditinggal, kuminta teman perempuanku menungguku di tempat yang tidak berapa jauh. Aku kembali menunggu. Kemudian kudengar suara berdebat di balik dinding, suara dua anak laki-laki dan itu bukan Dia. Mana Dia? Aku melongokkan kepalaku untuk memastikan siapa yang datang, ternyata dua teman laki-lakiku yang berada di situ. Mereka rupanya mendengar saat teman perempuanku menyampaikan pesan ke Dia, sehingga mereka datang mendahului dan memintaku untuk menyampaikan pesan lewat mereka. Aku jawab, tidak ada pesan, aku hanya mau menyampaikan kotak berpita biru dan pamit, karena aku akan pindah kota. Mereka menanyakan kenapa tidak mereka saja yang menyampaikan pesan itu, aku menggelengkan kepala, aku bilang aku mau menyampaikan langsung. Mereka masih belum mau beranjak dari tempat itu, sehingga aku meminta mereka untuk meninggalkan tempat itu. aku mau hanya aku dan Dia yang ada disitu nantinya. Tapi mereka masih berada di situ.

Kulihat bayangan bergerak dari balik dinding, dan itu Dia...berjaln menemui 2 teman laki-laki yang lebih dahulu berada di situ. Aku berdiri menghadap mereka bertiga, dan kulihat 2 temannya menyampaikan bila aku mau bertemu untuk pamit karena pindah ke lain kota. Dia memandangi bayanganku dan bergegas berbalik arah menjauhi aku. Aku memanggil namanya tapi dia hanya menoleh satu kali kemudian berlari ke arah sekolah. Dan aku tidak bisa berkata-kata. kedua teman laki-laki itu bergegas menuju aku dan bilang, Dia sudah tahu aku akan pindah. Hanya itu yang disampaikan. Aku tertegun dan berbalik arah menuju teman perempuan aku yang menunggu di sudut gedung pertunjukkan.

Dalam kepala aku berputar berbagai pertanyaan dan tidak pernah terjawab, dan aku menangis di depan teman perempuan aku. temanku bilang, sudah, jangan menangis, lain kesempatan aku akan bisa menyampaikannya dan temanku pamit untuk menonton pertunjukkan di dalam gedung. Aku masih terdiam di luar gedung, memandangi kotak berpita biru yang seharusnya sudah ada di tangan Dia. Apa aku bisa pergi tanpa memperitahu Dia? Dalam hati aku cuma bisa menyimpan semuanya dan berjanji akan mencari Dia lagi untuk menyampaikan apa yang ada di dalam hati aku, semuanya. Someday, I will tell you that I like you so much....

2 comments:

Anonymous said...

what was in the blue box would you give to me,,,that makes me feel until now, although I never knew

adishbyyulie said...

That was My letter who said that, I like the way you look at me when I sing, when you touch my hair, visit me at the pool, drawing me a roses, write me a poem, ride a bike with me, ask me to follow you etc. And I said that I like you so much, I only left for a years and I will be back at the second to find you again.

And I gave you my necklace.

I am so sorry, I felt hurt when you ignored me, then I throw that necklace to the sea before I left.